Perhitungan Biaya Absorpsi dan Biaya Variabel, serta Manajemen Persediaan
Perhitungan
Biaya Absorpsi dan Biaya Variabel, serta Manajemen Persediaan
Mengukur Kinerja Pusat
Laba Menggunakan Laporan Laba Rugi Variabel dan Absorpsi
Dalam
perhitungan laba ada dua metode yang digunakan, yaitu perhitungan biaya
variabel dan perhitungan biaya absorpsi. Keduanya merupakan metode perhitungan
biaya karena berkaitan dengan cara menentukan biaya produk, yang mencakup
didalamnya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Biaya
periode, seperti beban penjualan dan administrasi, dibebankan saat biaya itu
dikeluarkan. Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua
biaya manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
overhead variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya
produk. menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai
biaya produk, bukan biaya periode. menurut metode ini, overhead tetap
dibebankan pada produk melalui penggunaan tarif overhead tetap yang ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak dibebankan sampai produk terjual.
Tabel
perbedaan perhitungan biaya absorpsi dan variabel
Perhitungan
biaya absorpsi |
Perhitungan
biaya variabel |
|
Biaya
Produk |
●
Bahan baku langsung ●
Tenaga kerja langsung ●
Overhead variable ●
Overhead tetap |
●
Bahan baku langsung ●
Tenaga kerja langsung ●
Overhead variabel |
Biaya
periode |
●
Beban penjualan ●
Beban administrasi |
●
Overhead tetap ●
Beban penjualan ●
Beban administrasi |
Cara Menghitung
a. Menghitung
biaya persediaan dengan perhitungan biaya absorpsi
Fairchild company memiliki data sebagai berikut:
Jumlah unit persediaan awal 0
Unit yang diproduksi 10.000
Unit yang terjual ($300 per unit) 8.000
Biiaya variable per unit
Bahan baku langsung $50
Tenaga
kerja langsung
$100
Overhead variable $50
Biaya tetap
Overhead tetap perunit yang
diproduksi $25
Beban penjualan dan administrasi tetap $100.000
Diminta
1. Berapakah jumlah unit dalam persediaan
akhir
2. Dengan menggunakan perhitungan biaya
absorbsi, hitunglah biaya per produk
unit
3. Berapakah
nilai dari persediaan akhir
Jawab :
1.
Jumlah unit
persediaan akhir
=
jumlah unit persediaan awall+jumlah unit yang diproduksi-jumlah unit yang terjual
=0+10.000-8.000
=
2.000 unit
2.
Biaya per unit
dengan perhitungan biaya absorpsi
=
Bahan baku langsung+tenaga kerja langsung+overhead variabel+overhead tetap
=
$50 + $100 +$50 + $25
=
$225
3.
Nilai
persediaan akhir
=
jumlah unit persediaan akhir x biaya variabel per unit absorpsi
=
2000 unit x $225
b. Menghitung
biaya persediaan dengan perhitungan biaya variabel
Diminta
1.
Berapakah
jumlah unit dalam persediaan akhir
2.
Dengan
menggunakan perhitungan biaya variabel, hitunglah biaya per produk unit
3.
Berapakah nilai dari persediaan akhir
Jawab
1.
Jumlah unit
persediaan akhir
= jumlah unit persediaan
awall+jumlah unit yang diproduksi-jumlah unit yang terjual
=0+10.000-8.000
= 2.000 unit
2.
Biaya per unit
dengan perhitungan biaya variabel
= Bahan baku
langsung+tenaga kerja langsung+overhead variabel
= $50 + $100 +$50
= $200
3.
Nilai
persediaan akhir
= jumlah unit persediaan
akhir x biaya variabel per unit absorbs
= 2000 unit x $200
= $400.000
c. Penyusunan
laporan laba rugi dengan perhitungan biaya absorpsi
Diminta :
1.
Hitunglah beban pokok penjualan dengan perhitungan biaya absorpsi
2.
Susun laporan
laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya aborpsi
Jawab :
1.
Beban pokok
penjualan
= biaya produk
per unit dengan absorpsi x jumlah unit yang terjual
= $225 x 8.000
= $1.800.000
2.
Laporan laba
rugi
d. Penyusunan laporan laba rugi dengan perhitungan biaya variabel
Diminta :
1.
Hitunglah
beban pokok penjualan dengan perhitungan biaya variabel
2.
Susun laporan
laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya variabel
Jawab :
1.
Beban pokok
penjualan
= biaya
produk per unit dengan variabel x jumlah unit yang terjual
= $200 x
8.000
=
$1.600.000
2.
Laporan laba
rugi
Hubungan
antara produksi, penjualan, dan laba
Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan dengan
perhitungan biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan
penjualan berubah. Jika barang yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi,
maka laba menurut perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari biaya
absorpsi. Situasinya adalah kebalikan dari contoh Fairchild. Menjual lebih
banyak dari yang diproduksi berarti persediaan awal dan unit yang diproduksi
telah terjual. Menurut perhitungan biaya absorpsi, unit-unit
yang keluar dari persediaan mengandung overhead tetap dari periode berjalan.
Maka, jumlah beban overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi lebih
besar dari overhead tetap periode berjalan, yaitu sebesar jumlah overhead tetap
yang keluar dari persediaan. Oleh karena itu, laba menurut perhitungan biaya
variabel lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi sebesar
jumlah overhead tetap yang mengalir keluar dari persediaan awal.
Jika jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak ada perbedaan pada
laba yang dilaporkan. Karena unit-unit yang diproduksi terjual seluruhnya,
perhitungan biaya absorpsi begitu juga perhitungan biaya variabel akan mengakui
total overhead tetap periode tersebut sebagai beban. Tidak ada overhead tetap
yang masuk atau keluar dari persediaan. Hubungan antara produksi, penjualan, dan
kedua laba yang dilaporkan disajikan pada tampilan tabel di penyusunan laporan
laba rugi dengan biaya absorpsi. Perhatikan bahwa jika produksi lebih besar
dari penjualan, maka persediaan meningkat. Jika produksi lebih kecil dari
penjualan, maka persediaan berkurang. Jika produksi sama dengan penjualan, maka
persediaan awal sama dengan persediaan akhir.
Jika |
Maka |
Produksi
> Penjualan |
Laba
absorpsi > Laba variabel |
Produksi
< Penjualan |
Laba
absorpsi < Laba variabel |
Produksi
= Penjualan |
Laba
absorpsi = Laba variabel |
Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan
variabel terletak pada pengakuan beban yang berhubungan dengan overhead tetap.
Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan pada unit
yang diproduksi. Namun terdapat beberapa masalah karena itu:
1. Bagaimana kita mengonversi overhead pabrik yang
dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung atau jam mesin terhadap
overhead pabrik yang ditetapkan untuk unit-unit yang diproduksi
2. Apa yang dilakukan bila overhead pabrik yang aktual
tidak sama dengan overhead pabrik yang dibebankan
Penyelesaian masalah pertama adalah mengalikan jam
tenaga kerja langsung atau jam mesin dengan tarif overhead pabrik per jam.
Lalu, untuk permasalahan yang kedua adalah dengan menghitung overhead tetap
yang ditetapkan dan membebankannya pada unit yang diproduksi. Selanjutnya,
total overhead yang ditetapkan dibandingkan dengan overhead tetap aktual. Jika
kelebihan atau kekurangan overhead yang ditetapkan tidak material, maka akan
ditutup dalam harga Pokok Penjualan.
Mengevaluasi
Manajer Pusat Laba
Secara
umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka
manajer berhak mengharapkan berlakunya hal-hal berikut:
1) Ketika
pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat.
2) Ketika
pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara
faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3) Ketika
pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tetap tidak berubah.
Perhitungan
biaya variabel memastikan bahwa hubungan-hubungan di atas tetap berjalan,
meskipun perhitungan biaya absorpsi mungkin tidak.
LAPORAN
LABA RUGI SEGMEN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
Perhitungan biaya variabel berguna dalam penyusunan
laporan laba rugi segmen karena memberikan informasi yang bermanfaat mengenai
beban variabel dan beban tetap. Dalam laporan laba rugi segmen, beban tetap
dibagi menjadi dua kategori, yaitu beban tetap langsung (direct fixed expenses)
dan beban tetap bersama (common fixed expenses).
Beban
Tetap Langsung
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah
beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke sebuah segmen, kadang
dianggap sebagai beban tetap yang dapat dihindarkan atau beban tetap yang dapat
ditelusuri karena akan hilang jika segmen dihapuskan.
Contoh, jika segmen adalah wilayah-wilayah
penjualan, beban tetap langsung untuk setiap wilayah penjualan adalah sewa
kantor, gaji untuk manajer penjualan dari setiap wilayah penjualan, dan
sebagainya. Jika salah satu wilayah penjualan akan dihapuskan maka beban-beban
tetap langsung tersebut akan hilang.
Beban
Tetap Bersama
Beban tetap bersama (common fixed expenses) adalah
beban tetap bersama yang disebabkan oleh dua atau lebih segmen. Beban tetap
bersama akan tetap ada bahkan jika salah satu segmen dihapuskan. Sebagai
contoh, penyusutan gedung kantor pusat, gaji direktur utama, dan biaya cetak
dan distribusi laporan tahunan untuk para pemegang saham merupakan beban tetap
bersama.
Penyusunan Laporan Laba Rugi Segmen
Laporan laba rugi segmen memperkenankan para manajer
untuk mengetahui keuntungan dari masing-masing segmen sebuah perusahaan. Segmen
dapat berupa produk, wilayah, jenis pelanggan, dan sebagainya.
Informasi: Audiomatronics Inc.
memproduksi pemutar MP3 dan pemutar DVD dalam satu pabrik. Informasi berikut
diberikan untuk tahun depan.
Komisi
penjualan sebesar 5 persen dibayarkan kepada setiap lini produk. Beban
penjualan dan administrasi tetap langsung diperkirakan sebesar $10.000 untuk
lini MP3 dan $15.000 untuk lini DVD. Overhead tetap bersama diperkirakan
sebesar $100.000, beban penjualan dan administrasi bersama diperkirakan sebesar
$20.000.
Diminta:
Susunlah laporan laba rugi segmen
Audiomatrics Inc. untuk tahun depan dengan menggunakan perhitungan biaya
variabel.
Menggunakan
Laporan Laba Rugi Segmen untuk Mengambil Keputusan
Dapat dilihat bahwa biaya tetap langsung dan alokasi biaya tetap bersama
mengurangi margin kontribusi setiap segmen. Ini bukanlah hal yang benar, karena
menghentikan setiap segmen akan meyebabkan kehilangan laba operasi yang terkait
dengan segmen yang dihapuskan tersebut. Jika sebuah segmen dihentikan, alokasi
biaya tetap bersama akan tetap ada.
Laporan keuangan yang lebih bermanfaat disajikan dalam Panel B, margin
segmen untuk semua produk adalah positif seperti laba keseluruhan. Meskipun
tidak terlalu menguntungkan dibandingkan dengan Alpha dan Beta, Gamma tetaplah
menguntungkan. Menghentikan Gamma akan mengakibatkan terjadinya penurunan laba
operasi sebesar $12.000, yang merupakan margin segmen Gamma.
Memisahkan biaya tetap langsung dari
biaya tetap bersama dan fokus pada margin segmen, akan memberikan gambaran
sebenarnya dari keuntungan segmen.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pembahasan tentang
perhitungan biaya absorpsi dan variable sebelumnya memperjelas bahwa persediaan
dapat memengaruhi laba operasi, Selain biaya produk dari persediaan, terdapat
jenis biaya lain yang terkait dengan persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. Contohnya, persediaan harus dibeli, diterima,
disimpan, dan dipindahkan.
Biaya Terkait
Persediaan
1.
Biaya
pemesanan (ordering costs)
Biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima sebuah
pesanan. Contoh biaya pemesanan adalah biaya pemrosesan pesanan (biaya untuk
staf administrasi dan dokumen-dokumen), biaya asuransi untuk pengiriman, dan
biaya menurunkan dan menerima pesanan.
2.
Biaya
penyimpanan (carrying costs)
Biaya-biaya untuk pemeliharaan dan menyimpan
persediaan. Contoh biaya penyimpanan adalah asuransi, pajak atas persediaan,
keusangan, biaya peluang dari dana yang terikat di persediaan, biaya
penanganan, dan tempat penyimpanan.
3.
Biaya karena
kehabisan persediaan (stockout costs)
Biaya karena produk tidak tersedia saat diminta oleh
seorang pelanggan atau biaya karena tidak memiliki bahan baku saat diperlukan
untuk produksi. Contohnya adalah kehilangan penjualan (baik saat ini maupun
pada masa mendatang), biaya mempercepat produksi (beban transportasi yang
meningkat, lembur, dan sebagainya), dan biaya dari terganggunya produksi
(misalnya, para pekerja yang menganggur).
Contoh Soal :
Biaya karena produk tidak
tersedia saat diminta oleh seorang pelanggan atau biaya karena tidak memiliki
bahan baku saat diperlukan untuk produksi. Contohnya adalah kehilangan
penjualan (baik saat ini maupun pada masa mendatang), biaya mempercepat
produksi (beban transportasi yang meningkat, lembur, dan sebagainya), dan biaya
dari terganggunya produksi (misalnya, para pekerja yang menganggur).
Diminta:
1. Berapakah
jumlah pesanan untuk suku cadang X7B yang ditempatkan oleh Mall-o-Cars per
tahun?
2. Berapakah
total biaya pemesanan suku cadang X7B per tahun?
3. Berapakah
total biaya penyimpanan suku cadang X7B per tahun?
4. Berapakah
total biaya dari kebijakan persediaan Mall-o-Cars untuk suku cadang X7B per
tahun?
Jawab :
Dijawab
Jumlah Pesanan
= jumlah unit yang
digunakan dalam setahun : jumlah unit setiap kali pemesanan ditempatkan
= 10.000 : 1.000
= 10 pesanan per tahun
1.
Total Biaya
Pemesanan
= jumlah pemesanan x biaya per pemesanan
= 10 pesanan x $25
= $250
2.
Total Biaya
Penyimpanan
= jumlah unit dalam persediaan rata rata x biaya
penyimpanan satu unit persediaan
= (1.000/2) x $2
= $1.000
3.
Total Biaya
Terkait Persediaan
= total biaya pemesanan + total biaya penyimpanan
= $250 + $1.000
= $1.250
Economic Order Quantity
Total biaya dari kebijakan terkini Mall-o-Cras adalah $1.250 ($250 + $1.000). Namun
kuantitas pemesanan sebanyak 1.000 unit dengan total biaya sebesar $1.250 dolar
mungkin bukan pilihan yang terbaik. Beberapa kuantitas pemesanan mungkin
menghasilkan total biaya lebih rendah. Tujuannya adalah untuk menemukan
kuantitas pemesanan yang akan meminimalkan total biaya. Jumlah unit dalam
kuantitas pesanan dengan ukuran yang optimal disebut dengan Economic Order
Quantity (EOQ). Oleh karena EOQ adalah kuantitas yang akan meminimalkan total
biaya yang terkait dengan persediaan, sebuah formula untuk menghitung EOQ
adalah :
Keterangan:
EOQ = Jumlah unit oprimal yang
dipesan pada suatu waktu
CO = Biaya untuk menempatkan satu
pemesanan
D = Permintaan tahunan atas satu
produk dalam unti
CC = Biaya penyimpanan satu unit
dalam persediaan selama setahun
SOAL
:
Mall-o-Cars
Inc. menjual beberapa merk mobil dan menyediakan layanan purna jual untuk
merk-merk mobil tersebut. Suku cadang X7B digunakan untuk memperbaiki pompa
air. setiap tahun 10.000 unit suku cadang x7B digunakan. Saat ini suku cadang
tersebut dibeli dari pemasok di luar perusahaan, jumlah unit yang dibeli setiap
pemesanan adalah 1.000 unit. Biaya untuk menempatkan setiap pesanan bagi
Mall-o-cars adalah $25 dan biaya penyimpanannya $2 per suku cadang per tahun.
Diminta
:
1. Berapakah
EOQ untuk suku cadang X7B?
2. Berapakah
jumlah pemesanan per tahun untuk suku cadang X7B yang akan ditempatkan oleh
Mall-o-Cars dengan kebijakan EOQ?
Jumlah pemesanan
= jumlah unit yang digunakan
setahun/jumlah unit dalam setiap pemesanan
= 10.000/500
= 20 pesanan per tahun
3. Berapakah
total biaya pemesanan tahunan dari suku cadang X7B sethun dengan kebijakan EOQ?
Total biaya pemesanan
= jumlah pesanan x biaya per pemesanan
= 20 pesanan x $25
= $500
4. Berapakah
total biaya penyimpanan tahunan dari suku cadang X7B sethun dengan kebijakan
EOQ?
Total biaya penyimpanan
=
jumlah unit dalam persediaan rata rata x biaya penyimpanan satu unit dalam
persediaan
= (500/2) x $2
= $500
5. Berapakah
total biaya terkait persediaan tahunan untuk suku cadang X7B degan kebijakan
EOQ?
Total biaya terkait persediaan
= total biaya pemesanan + total biaya penyimpanan
= $500 + $500
=
$1.000
Titik
Pemesanan Kembali
EOQ
menjawab pertanyaan jumlah yang dipesan (atau diproduksi). Mengetahui kapan
untuk menempatkan sebuah pesanan (atau set up untuk produksi) juga menjadi
bagian penting dari setiap kebijakan persediaan. Titik pemesanan kembali atau
(reorder point) adalah titik dalam waktu saat pesanan baru harus ditempatkan
(atau set up dimulai). Titik pemesanan kembali adalah fungsi dari EOQ, lead
time, dan tingkatan penggunaan persediaan. Lead time adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomi setelah pesanan ditempatkan
atau set up dimulai. Untuk menghindari biaya yang muncul karena tidak memiliki
persediaan yang dibutuhkan dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan, sebuah
pesanan seharusnya ditempatkan sehingga pesanan tersebut tiba sesaat sebelum
unit terakhir dalam persediaan digunakan. Mengetahui tingkatan penggunaan dan
lead time memungkinkan kita untuk menghitung titik pemesanan kembali yang akan
mencapai tujuan-tujuan ini.
Titik pemesanan kembali = Tingkatan
penggunaan x Lead time
Menghitung
Titik Pemesanan Kembali Saat Penggunaan Diketahui Dengan Pasti
Mall-o-Cars
Inc. menjual beberapa merk mobil dan menyediakan layanan purna jual untuk
merk-merk mobil tersebut. Suku cadang X7B digunakan untuk memperbaiki pompa
air. Setiap tahun 10.000 unit suku cadang x7B digunakan. Suku cadang X7B
digunakan sebanyak 40 unit per hari. Dibutuhkan waktu lima hari untuk
Mall-o-Cars sejak pesanan ditempatkan sampai dengan pesanan tersebut tiba.
Diminta
:
Hitunglah
titik pemesanan !
Jawab
:
Titik
pemesanan = penggunaan harian x lead time
= 40 x 5 hari
= 200 unit
Jika
permintaan terhadap suku cadang atau produk tidak diketahui dengan pasti,
kehabisan persediaan dapat terjadi. Sebagai contoh, jika 45 unit suku cadang
digunakan perhari bukan 40 unit, perusahaan akan menggunakan 200 unit suku
cadang setelah hampir 4 setengah hari. Oleh karena pesanan baru tidak akan tiba
sampai akhir hari kelima, produksi akan menganggur selama setengah hari. Untuk menghindari
permasalahan tersebut, perusahaan biasanya lebih memilih untuk menyimpan
persediaan pengaman. Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan yang
disimpan untuk bertindak sebagai jaminan terhadap perubahan dalam permintaan. Persediaan pengaman dihitung dengan mengalikan lead time dengan selisih
antara tingkatan penggunaan maksimum dan
tingkatan penggunaan rata-rata.
Persediaan pengaman =
(penggunaan harian maksimum - penggunaan
harian rata rata) x lead time
Menghitung
Persediaan Pengamanan dan Titik Pemesanan Kembali dengan Persediaan Pengaman
SOAL
Mall-o-Cars
Inc. menjual beberapa merk mobil dan menyediakan layanan purna jual untuk
merk-merk mobil tersebut. Suku cadang X7B digunakan untuk memperbaiki pompa
air. Setiap tahun 10.000 unit suku cadang x7B digunakan. Suku cadang X7B
digunakan sebanyak 40 unit per hari. Namun, untuk beberapa hari, sebanyak 50
unit digunakan setiap harinya. Dibutuhkan waktu lima hari untuk Mall-o-Cars
sejak pesanan ditempatkan sampai dengan pesanan tersebut tiba.
Diminta
:
1. Hitunglah
jumlah persediaan pengaman
Persediaan Pengaman
= (penggunaan harian maksimum -
penggunaan harian rata rata) x lead time
= (50 - 40) x 5 hari
= 50 unit
2. Hitunglah
titik pemesanan kembali dengan persediaan pengaman
Titik Pemesanan Kembali
= (penggunaan harian maksimum x lead
time
= 50 unit x 5 hari
= 250 unit
Atau
= (penggunaan harian rata rata x lead
time) + persediaan pengaman
= (40 x 5 hari) + 50
= 250 unit
Economic
Order Quantity dan Manajemen Persediaan
Model
EOQ sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi trade-off yang optimal antara
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan. EOQ juga bermanfaat dalam
membantu menangani ketidakpastian dengan menggunakan persediaan pengaman.
Pentingnya sejarah dari model EOQ di berbagai industri di Amerika dapat
diapresiasi secara lebih baik dengan memahami sifat dari penjualan manufaktur
tradisional. Lingkungan manufaktur tradisional telah dikarakteristikkan sebagai
produksi massal dari produk-produk yang standar yang umumnya memiliki biaya set
up yang sangat tinggi. Biaya setup yang tinggi mendorong untuk menghasilkan
produk dalam ukuran bak yang besar. Oleh karena itu, proses produksi untuk
perusahaan-perusahaan tersebut cenderung cukup panjang dan produksi yang
berlebih disimpan dalam persediaan.
Pendekatan
Just in Time dalam Manajemen Persediaan
Lingkungan
ekonomi di berbagai perusahaan yang memiliki biaya set up yang tinggi dan
berproduksi dalam jumlah batch yang besar telah berubah secara dramatis dalam
beberapa dekade terakhir. Kemajuan dalam transportasi dan komunikasi telah
berkontribusi secara signifikan untuk terciptanya persaingan global. Kemajuan
dalam teknologi telah berkontribusi terhadap daur hidup yang lebih pendek untuk
produk, dan keberagaman produk telah meningkat. Tekanan-tekanan bersaing ini
telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mengabaikan model EOQ dan lebih
menyukai pendekatan Just in Time (JIT).
Pendekatan
Just in Time (JIT) menyatakan bahwa barang seharusnya ditarik melalui sistem
oleh permintaan saat ini bukan didorong melalui jadwal yang tetap berdasarkan
pada permintaan yang diantisipasi. Banyak restoran cepat saji seperti
McDonald's menggunakan sistem penarik untuk mengendalikan persediaan barang
jadi. Saat seorang pelanggan memesan hamburger, hamburger diambil dari rak
pemanas. Saat jumlah hamburger menjadi terlalu rendah, juru masak membuat lebih
banyak hamburger. Permintaan pelanggan menarik bahan baku melalui sistem.
Prinsip yang sama digunakan dalam situasi manufaktur. Setiap kegiatan operasi
hanya memproduksi apa yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari kegiatan
operasi sesudahnya. Bahan baku atau rakitan tiba tepat pada waktunya untuk
terjadinya kegiatan produksi sehingga permintaan dapat dipenuhi.
Membandingkan
Pendekatan Persediaan Just in Time dan Tradisional
1. Biaya
Pemesanan
2. Ketidakpastian
dalam Permintaan
3. Biaya
Persediaan yang Lebih Rendah
4. Keterbatasan Pendekatan Just in Time
Comments
Post a Comment